Di bawah ini adalah cerpen asli buatan aku sendiri, yang menceritakan kisah cinta dan persahabatan yang mungkin terjadi pada beberapa orang pada umumnya. Semoga kalian semua suka cerpen buatanku ini. Selamat Membaca.... 8 )
Peringatan !!!Maaf jika ada kesamaan nama, kisah, maupun yang lain karena ini hanya cerpen yang aku buat secara alami.
Cinta
Diantara Persahabatan
Cinta memang tidak dapat dimengerti,
bahkan banyak orang yang bilang cinta itu misteri. Datang dan pergi dengan
kenangan yang menyenangkan ataupun menyedihkan. Bahkan ada yang rela berkorban
demi cinta. Karena aku sekarang merasakan cinta yang berbeda, cinta ini
seharusnya tak harus datang kedalam hatiku dan hidupku.
Cerita cintaku berawal dari
persahabatanku. Panggil saja aku Armand. Aku mempunyai dua sahabat,
namanya Doni dan Lisa. Kami dekat sejak duduk dibangku SD hingga sampai
sekarang pun kami duduk dibangku SMA, masih bersahabat. Kami selalu bersama,
kebetulan rumah kami satu desa dan kami selalu satu sekolahan. Aku tak hanya
menganggap mereka sebagai sahabat, tapi aku sudah mengganggap sebagai saudaraku
sendiri.
Tapi entah mengapa, sejak pertama
kali aku masuk SMA. Aku merasa ada yang berbeda dengan diriku sendiri, jika aku bertemu maupun dekat dengan Lisa.
Aku merasa, aku malu dan jantungku berdetak kencang jika aku bertemu dengannya.
Aku ingin bertanya, tapi aku bingung mau bertanya pada siapa? Aku malu jika
bertanya pada orang lain, apalagi pada Doni, karena aku merasa sekarang aku
sedang jatuh cinta dengan sahabatku sendiri yang juga sahabat Doni...
Sudah 2 tahun aku memendam perasaan
cintaku ini, tujuanku hanyalah 1, yaitu aku tak ingin persahabatanku retak.
Apalagi Lisa adalah cinta pertamaku. Setiap istirahat kami bertiga selalu
nongkrong diwarung makan dekat sekolahan kami, tidak hanya aku dan sahabat aku,
tapi juga teman-teman sekolahanku. Aku dan Doni sekelas, tapi kami tidak sekelas
dengan Lisa, dia dikelas yang berbeda.
Hingga suatu hari, Doni tidak
berangkat sekolah, dia menitipkan surat ijin padaku untuk guru yang mengajar
hari ini. Aku pun merasa ada yang kurang dikelas ini sewaktu sedang berlangsung
pelajaran dan aku jadi duduk sendirian. Biasanya ada yang mengajarkan aku jika
aku tidak memahami ataupun ada yang tidak bisa pada pelajaran tersebut karena
Doni termasuk siswa yang berprestasi.
Bel sekolah pun berbunyi, tanda
istirahat tiba. Seperti biasa, jika sudah waktunya istirahat sebelum ketempat
nongkrong, aku dan Doni pergi menghampiri Lisa dikelasnya. Tapi karena Doni
tidak berangkat, maka aku sendiri yang menghampiri. Ku masuk ke kelas Lisa,
dibangkunya ku lihat hanya teman sebangku Lisa, yaitu Rose.
Aku :
“ Rose, Lisanya kemana? Apa dia sudah kewarung?”
Rose :
“ Hari ini Lisa tidak berangkat, memangnya kamu tidak tahu. tuh... surat
ijinnya.” (Rose menunjuk ke arah meja guru).
Akupun menghampiri dan melihat surat
ijin tersebut. Kalau dia tidak masuk, tapi kenapa Lisa tidak memberi kabar
padaku .Biasanya kalau ada apa-apa, Lisa selalu memberi kabar lewat sms atau
telepon. Itulah yang ada dibenakku saat itu. Aku pun merasa akhir-akhir ini ada
yang berbeda dengan mereka, apalagi Lisa. Aku merasa aku tidak begitu dekat dengan
Lisa, tidak seperti biasanya.
waktu
pulang sekolah tiba, biasanya aku pulang bersama dengan Doni dan Lisa berjalan
kaki karena rumah kami tidak jauh dari tempat kami sekolah. Karena mereka tidak
berangkat, maka akupun pulang jalan sendiri. Ketika ku berjalan, aku melihat
ada motor yang melintas agak cepat, dan kulihat seperti Doni dan Lisa memakai
seragam sekolah, tapi hatiku tak percaya kalau itu mereka, karena mereka tidak
masuk karena punya alasan masing-masing.
Kabarnya Doni tidak masuk sekolah
karena pergi kerumah neneknya ada urusan penting sedangkan Lisa tidak masuk
sekolah karena sakit. Maka sepulang sekolah aku memutuskan untuk pergi menjenguk
Lisa dirumahnya.
Ketika aku sudah ada dirumah Lisa,
aku tekan tombol bel rumah lisa sambil mengucapkan salam. Pintu pun terbuka,
yang membukakan pintu ternyata ibunya Lisa.
Aku : “ Assalamu ‘alaikum bu,
Lisanya ada?”
Ibunya Lisa : “ Lisa belum pulang sekolah. Biasanya Lisa pulang sama kamu.
Tapi kenapa kamu udah pulang duluan tidak sama Lisa dan Doni?”
Aku :
”oohh.. mungkin Lisa pulang sama Doni, mungkin mereka masih dijalan karena tadi
saya buru-buru ada urusan jadi saya pulang duluan”. (Aku terpaksa berbohong
karena aku tidak mau Lisa dimarahi ibunya)
Ibunya Lisa : ”iya mungkin mereka masih dijalan. Tapi tadi pagi ibu liat
Doni dan Lisa berangkat sekolah bareng naik motor, gak jalan kayak biasanya.
Ibu berfikir kamu sama mereka lagi marahan.”
Aku :
“Persahabatan kami masih baik-baik saja bu. Kalau gitu saya pamit pulang dulu,
assalamu ‘alaikum” (akupun langsung berjabat tangan dengan ibunya Lisa)
Ibunya Lisa : “Walaikum salam..”.
Ketika aku hendak membuka pintu
gerbang rumah Lisa , terdengar suara motor yang baru saja datang. Ketika aku
keluar dari rumah Lisa, yang kulihat ternyata Doni dan Lisa sedang bergandengan
tangan dalam posisi Doni duduk dimotor yang dia kendarai sedangkan Lisa berdiri
disampingnya
Lisa : “Terimakasih ya sayang, hari
ini aku seneng banget bisa jalan-jalan sama kamu”
Doni : “Aku juga seneng banget, kapan-kapan kita jalan bareng lagi ya..?”
Lisa
pun hanya mengangguk tersenyum bahagia... Akupun terkejut melihat dan
mendengarkan pembicaraan mereka. Aku merasa marah sama mereka, bukan karena aku
cemburu tapi mereka sudah menipu aku, teman-teman dan guru hari ini dengan
alasan mereka masing-masing agar mereka tidak masuk sekolah.
Ketika Doni hendak menyuruh Lisa
masuk kedalam rumah. Doni kaget melihat aku yang sedari tadi berdiri didepan
gerbang pintu rumah Lisa, Lisa pun melihat Doni dengan heran dan mencoba
melihat arah pandangan Doni. Lisa pun ikut terkejut. Langsung Doni turun dan
membawa aku untuk ikut dengan Doni naik motor yaitu bonceng dibelakangnya ,
Lisa pun ikut berbonceng dibelakangku.
Doni pun memberhentikan motornya
dilapangan yang tidak jauh dari rumah Lisa. Lisa, aku dan Doni pun turun dan
berbicara disebuah gubuk kecil yang ada didekat lapangan tersebut.
Doni : “ Mand, maafin kita dengan
semua hari ini dan pembicaraan aku dan Lisa tadi”
Aku : “ Kalian pacaran ya?”
Lisa : “eng...” (belum selesai Lisa
berbicara, Doni langsung memotong omongan Lisa)
Doni : “ yan mand, aku dan Lisa
pacaran. Kami sudah pacaran 2 bulan, dan kami pacaran diam-diam dari siapapun
dan juga kamu”.
Aku pun menghela nafas...
Aku : “Kenapa kalian tidak jujur saja kalau
kalian pacaran. Apa aku ini bukan sahabat kalian lagi?”
Doni : “Bukan gitu mand, aku dan Lisa
takut untuk jujur sama kamu. Aku takut kamu marah dan tidak merestui hubungan
kami karena kita sudah lama bersahabat tapi sekarang persahabatan kita ternodai
karena cinta aku dan Lisa.”
Aku : “Aku justru marah sama
kalian kalau kalian tidak jujur sama aku apalagi tentang hubungan kalian. Aku
hanya bisa minta satu permintaan dari kalian, meskipun kalian pacaran, tapi
persahabatan kita terus berjalan.”
Lisa : “Ya armand, sampai kapanpun kita akan
selalu bersahabat.”
Lisa pun memeluk aku dan doni pun
ikut memeluk aku...
Semenjak kejadian itu, aku hanya
bisa menangis didalam hati dan hati ini rasanya sakit sekali seperti di
iris-iris dengan pisau. Biarlah perasaan cintaku pada Lisa aku pendam didalam
hati ini, hanya aku dan Tuhan yang tahu. Meskipun hati ini sakit, tapi yang
paling penting aku bisa melihat kedua sahabat aku tersenyum bahagia. Semoga
kejadian ini hanya aku yang merasakan, tidak ada lagi orang lain merasakan pahitnya
pengalaman cinta dan persahabatanku seperti ini... Amien.
Dibuat
tanggal : 04
Desember 2011